Menko Airlangga Ungkap Ketetuaan KTT ASEAN Indonesia Hasilkan Kerangka Kerja Ekonomi Digital Kawasan
Jumat, 8 September 2023 – 11:56 WIB
Jakarta – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 menegaskan komitmen para negara anggota untuk memperkuat posisi kawasan tersebut menjadi epicentrum of growth. Untuk mewujudkan hal tersebut sejumlah kesepakatan pun tercipta. Salah satunya Digital Economy Framework Agreement.
Baca Juga :
KTT ASEAN 2023 Rampung, Intip Kesepakatan yang Dihasilkan untuk Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian airlangga Hartarto pun menegaskan, dalam kesepakatan kerangka kerja ekonomi digital tersebut salah satu yang tercipta dalam Ketetuaan ASEAN Indonesia tahun ini. Hal itu mencakup berbagai aspek.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Photo :
Dokumentasi Kemenko Perekonomian
Baca Juga :
KTT ke-43 ASEAN Resmi Ditutup, Indonesia Konkretkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth
“Digital Economy Framework Agreement itu mencakup sebuah perjanjian yang sangat dalam mengenai digitalisasi, termasuk digital talent, kemudian digital ID, cyber security, retraining, reskilling, infrastructure, interoperability di ASEAN,” ujar Airlangga di Jakarta, dikutip Jumat, 8 September 2023.
“Jadi, salah satu juga yang menjadi andalan daripada epicentrum of Growth. Ini adalah masterplan yang dibuat di kepemimpinan Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga :
Teriaki Anggota Polisi saat Terobos Rombongan PM Laos, Ini Profil Kombes Latif Usman
Airlangga menegaskan, tanpa kerangka kerja ini ekonomi digital di kawasan tidak dapat digenjot secara maksimal. ASEAN pun pada akhirnya hanya akan menjadi pasar.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Kalau tanpa ini, ekonomi digital di ASEAN diperkirakan tahun 2030 adalah Rp 1 triliun, nah ini bisa meningkat menjadi Rp 2 triliun,” ungkapnya.
“Target perjanjian ini diharapkan akan diselesaikan di tahun 2025 dan drafting-nya sudah disiapkan, dan Thailand bertugas untuk mengikuti ini sampai 2025,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
“Kalau tanpa ini, ekonomi digital di ASEAN diperkirakan tahun 2030 adalah Rp 1 triliun, nah ini bisa meningkat menjadi Rp 2 triliun,” ungkapnya.